Dalem Cikundul merupakan tokoh yang cukup penting dalam sejarah
Kabupaten Cianjur. Beliau merupakan dalem pertama dan terakhir dari
Padaleman Cianjur pada masa peralihan kekuasaan Mataram kepada VOC atas
Priangan. Padaleman Cianjur inilah yang pada kemudian berubah menjadi
Kabupaten Cianjur. Keturunan-keturunan beliau akhirnya menjadi beberapa
penerus pemangku jabatan Bupati Cianjur pada zaman Belanda. Makam Dalem Cikundul terletak di Kampung Majalaya, Desa Cijajang,
Kecamatan Cikalong Kulon. Untuk mencapai ke lokasi makam tergolong
mudah. Jalan beraspal telah mencapai desa tersebut
Makam yang cukup banyak didatangi peziarah ini terletak di bagian
atas bukit Pasir Gajah Bukit ini diapit oleh aliran sungai Cikalong pada
sisi barat dan selatannya, sisi timur merupakan tanah tegalan,
sedangkan bagian utara berupa hutan. Di samping makam tokoh utama
tersebut di bagian bawah terdapat pula banyak makam. Kompleks makam ini
hampir menyatu dengan pemukiman warga desa hanya dipisahkan oleh aliran
sungai Cikalong.
Kompleks makam telah mengalami beberpa kali pemugaran. Pemugaran
terakhir dilakukan pada tahun 1984 oleh Moeslim Thaher, seorang anggota
DPA. Kompleks makam membujur dari selatan ke utara dan dilengkapi dengan
pagar keliling. Topografi sekitar kompleks makam bergelombang dan
kompleks makam miring, makin ke utara makin naik. Pada bagian bawah
terdapat pos pengelola makam, pintu gerbang, dan masjid. Dari pos ini
peziarah menuju ke makam dalem Cikundul melewati jalan berteras yang
dibagi menjadi dua bagian/jalur yang dipisahkan dengan pembatas besi,
yaitu bagian bagi perempuan dan laki-laki. Di sisi kanan jalan berteras
ini dijumpai banyak makam. Sampai di bagian puncak, dijumpai bangunan
cungkup permanen berdenah segi empat cukup besar menghadap ke selatan
yang berisi makam Dalem Cikundul.
Bangunan cukup terbagi menjadi dua,
yaitu teras/serambi dan bangunan utama. Bangunan utama dilengkapi dengan
dua pintu. Pintu yang terletak bagian timur diperuntukkan bagi peziarah
perempuan, sedangkan pintu di bagian barat bagi peziarah laki-laki.
Ruang dalam juga terpisah bagi peziarah laki-laki dan perempuan dibatasi
dengan dinding tembok penyekat setinggi sekitar 1 m. Di tengah ruang
utama ini terdapat makam Dalem Cikundul. Makam tersebut dikelilingi
pagar teralis dan dilengkapi dengan pintu di bagian baratnya. Makam
ditutupi dengan kain putih, demikian juga halnya dengan kedua nisan
penanda makam. Pengeramatan terhadap makam ini demikian tinggi sehingga
petugas pengelola makam tidak berani membuka kain putih pembungkus
nisan.