Pesarean Gede

Situs Pesarean Gede/Gunung Ciung terletak di Kampung Pesarean, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan. Letaknya yang di tengah Kota Sumedang menjadikan situs ini mudah untuk dikunjungi dengan kendaraan roda dua dan empat. Kampung Pasarean terletak di sebelah barat Jalan Pangeran Geusan Ulun yang merupakan jalan utama di kota ini. Terdapat dua pintu untuk memasuki areal kompoleks makam. Pintu pertama atau pintu depan melalui Jalan P. Geusan Ulun, sedangkan pintu kedua melalui Jalan Kutamaya.
Situs ini kerupakan kompleks pemakaman Ratu Pucuk Umun dan suaminya, Pangeran Santri, beserta para keturunannya. Ratu Pucuk Umun adalah Ratu Kerajaan Sumedanglarang yang pertama kali menganut agama Islam, sedangkan Pangeran Santri adalah seorang bangsawan dari Cirebon. Perkawinan tersebut kemungkinan berperan besar pada tumbuh dan berkembangnya agama Islam di daerah Sumedang dan Jawa Barat pedalaman pada umumnya.  Salah satu keturunan Ratu Pucuk Umun dan Pangeran Santri yang dimakamkan di kompleks makam ini adalah Pangeran Kornel, Bupati Sumedang yang cukup terkenal, terutama pada waktu pembangunan Jala Raya Pos yang menghubungkan Anyer – Panarukan atas perintah Gubernur Jendral Herman W. Daendels (1811 – 1813).
 
Kompleks makam terletak di tengah pemukiman sekitar 300 m ke arah utara dari alun-alun Kota Sumedang. Kompleks makam menempati areal seluas sekitar 1 ha. Areal makam secara umum relatif datar, kecuali makam Ratu Pucuk Umun dan Pangeran Santri serta beberpa makam lainnya yang terletak di areal sekitar 3 m lebih tinggi dari areal lainnya. Kompleks makam terbagi menjadi 4 blok, yaitu blok A, B, C, dan D. Blok A berisi makam Ratu Pucuk Umun dan yang lainnya. Sementara ketiga blok lainnya terletak di daerah yang lebih rendah, ditata berjajar diurutkan dari blok B di bagian utara, blok C dan D di sebelah selatan blok B. Di blok B ini terdapat makam Pangeran Kornel dan istri yang terletak di dalam cungkup. Secara umum, makam Ratu Pucuk Umun, Pangeran Santri, Pangeran Kornel, dan istri Pangeran Kornel  penanda makamnya telah mengalami perubahan. Bentuk nisan sekarang hampir seragam menyerupai mahkota.