Makam Aria Wangsa Goparana terletak di Blok Karang Nangka Beurit,
Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang. Karena berada di Blok
Karang Nangka Beurit, maka situs ini lebih dikenal dengan sebutan
Keramat Nangka Beurit. Komplek makam berada di ujung kampung dekat areal
persawahan.
Untuk menuju makam, setelah melalui gerbang masuk berbentuk gapura
bentar yang berada di ujung kampung, kemudian melewati jalan setapak
yang sudah diplester. Di kanan jalan merupakan areal persawahan, sedang
di kiri jalan jurang sedalam sekitar 4 m. Pada jurang tersebut terdapat
banyak tumbuhan buah-buahan seperti durian, jambu air, nangka dan juga
pala. Jalan setapak yang harus dilalui ini jauhnya sekitar 500 m. Pada
ujung jalan setapak sebelum sampai ke komplek makam terdapat beberapa
makam masyarakat. Kompleks makam Keramat Nangka Beurit dikelilingi pagar
dengan gerbang masuk terletak di bagian selatan kompleks. Gerbang masuk
berupa gapura berbentuk paduraksa dilengkapi pintu besi. Di dalam
kompleks terdapat pemakaman umum. Makam-makam umum ada yang dilengkapi
jirat ada pula yang tidak berjirat. Makam yang tidak berjirat pada
umumnya dilengkapi nisan batu pipih panjang ada yang berbentuk seperti
kujang.
Pada bagian tenggara kompleks makam terdapat beberapa makam yang
berada pada lahan berpagar tembok. Tokoh yang dimakamkan di bagian
tersebut adalah para juru kunci. Gerbang masuk ke komplek makam para
juru kunci berupa gapura paduraksa. Makam Aria Wangsa Goparana berada
pada bagian barat laut komplek makam. Makam berada pada bangunan cungkup
permanen dengan atap tumpang dari bahan genting. Pintu masuk cungkup
berada di sisi timur. Pada dinding sisi utara, barat, dan selatan
terdapat jendela kaca. Kondisi makam Aria Wangsa Goparana sulit dilihat
karena tertutup kain kelambu. Nisan makam dibungkus kain putih sehingga
bentuknya sulit diketahui. Di sebelah timur cungkup makam Aria Wangsa
Goparana terdapat bangunan mushala yang bernama Mushala Al-Ikhlas.
Seluruh bangunan di kompleks makam ini merupakan bangunan baru yang
pemugarannya dilaksanakan pada 25 Maret 1984 dan peresmiannya pada 27
Mei 1984.
Arya Wangsa Goparana adalah tokoh penyebar Islam di Sagalaherang.
Tokoh ini merupakan putera Sunan Wanaperi, raja kerajaan Talaga. Di
Talaga, Arya Wangsa Goparana merupakan orang pertama yang memeluk Islam.
Ketika itu ia mendapat pelajaran dari Sunan Gunungjati. Pada tahun 1530
ia mengadakan perjalanan ke arah barat dalam rangka menyebarkan agama
Islam. Wilayah yang diislamkannya meliputi Subang, Pagaden, Purwakarta,
Cianjur, Sukabumi, dan Limbangan. Ketika itu kawasan ini merupakan
wilayah kerajaan Sumedang Larang. Arya Wangsa Goparana menurunkan lima
orang putera yaitu Entol Wangsa Goparana, Wiratanudatar, Yudanegara,
Cakradiparana, dan Yudamanggala. Putera Arya Wangsa Goparana ini
kemudian menyebar ke daerah Limbangan, Cijegang (Cikalongkulon),
Cikundul dan tempat-tempat lain. Di tempat yang baru, keturunan Arya
Wangsa Goparana banyak yang menjadi orang penting seperti bupati dan
ulama besar.