Pesugihan Bulus Jimblung

Sendang Bulus Jimbung dihuni Kyai dan Nyai Poleng, yang pada waktu itu Kyai Poleng dan Nyai Poleng adalah abdi dari Dewi Mahdi yang kemudian disabda menjadi bulus lalu Pangeran jimbung menancapkan tongkatnya dan terjadilah sendang yang namanya Sendang Bulus Jimbung.

Karena tempat berdiamnya bulus Kyai Poleng dan Nyai Remeng, menurut cerita barang siapa dating ke Sendang Bulus Jimbung untuk meminta kekayaan, bila permohonannya terkabul badannya akan menjadi Poleng seperti Bulus Jimbung. Berbagai cara ditempuh oleh orang-orang yang sudah keblinger akalnya, tak peduli meski cara itu sesungguhnya telah menjerumuskan dirinya kearah kemusyrikan. Klaten termasuk salah satu kota yang menyimpan banyak cerita-cerita mistis. Salah satunya adalah pesugihan Bulus Jimbung yang terdapat di kecamatan kalikotes kabupaten Klaten. Diyakini dengan perantara mahluk halus yang berupa bulus (sejenis kura-kura) orang yang berniat cepat kaya akan segera tercapai hajatnya setelah melalui rangkaian ritual yang nantinya akan dibimbing oleh sang juru kunci yang bernama mbah Parno(40). Sendang Bulus Jimbung dihuni Kyai dan Nyai Poleng, yang pada waktu itu Kyai Poleng dan Nyai Poleng adalah abdi dari Dewi Mahdi yang kemudian disabda menjadi bulus lalu Pangeran jimbung menancapkan tongkatnya dan terjadilah sendang yang namanya Sendang Bulus Jimbung. Menurut cerita barang siapa datang ke Sendang Bulus Jimbung untuk meminta kekayaan, bila permohonannya terkabul badannya akan menjadi Poleng seperti Bulus Jimbung.

Cerita yang berkembang mengisyaratkan bahwa untuk mencapai kekayaan dengan pertolongan bulus gaib ini tidaklah tanpa resiko bahkan konon nyawapun menjadi taruhannya jika nanti terjadi kesalahan pada prosesi ritualnya. Namun begitu masih saja banyak orang yang datang dari berbagai daerah untuk menggadaikan keimanannya berharap mendapatkan kekayaan dengan jalan pintas dan dalam waktu yang singkat.

Sebuah pohon besar nampak rindang mengayomi kolam berukuran 5×5 meter yang dipagari tembok setinggi 2 meter. Sendang Jimbung tak terawat menampakkan sifat angker seperti kebanyakan tempat yang dijadikan untuk mencari pesugihan dengan cara sesat. Ketika FURQON menyambangi tempat ini matahari sedang terik-teriknya belasan anak kecil yang sebagian masih memakai celana merah khas anak SD terlihat asik mandi di kolam renang yang ada disebelah “kolam keramat” yang banyak dikenal dengan cerita “bulus jimbung yang bernama ki poleng”.

Bahkan tanpa ragu dua perempuan kecil asik main air didalam kolam yang banyak dikeramatkan oleh banyak orang tersebut. Dipinggir pintu masuk terdapat sebuah kotak kecil yang bertuliskan “pon seiklasnya”, jadi bagi siapa yang ingin masuk ke kolam keramat diharapkan memasukkan sejumlah uang. Untuk sampai ketempat ini kita tidaklah sulit, diperlukan waktu lebih kurang setengah jam perjalanan darat dari pusat kota klaten.

BULUS PUTIH
Kolam yang kotor akibat banyaknya daun yang terjatuh dari pohon besar menjadikan tempat ini kelihatan singup. Mbah Parno pria tua berpakaian hitam-hitam juru kunci sendang jimbung menjelaskan bahwa didalam sendang terdapat seekor bulus putih yang tak bisa dilihat oleh sembarangan orang “sing saget mirsani ki poleng nggih piyayi ingkang bejo kemawon” (red-yang bisa melihat ki poleng/bulus itu ya hanya orang yang beruntung saja) tuturnya.

Siapapun yang telah menyetujui untuk bersekutu dengan danyang sendang ini maka harus menyiapkan macam-macam sesaji yang berupa bunga 7 warna dan buah-buahan sebagai pelengkap. Setelah siap sesajinya maka ritual akan dimulai.

Oleh mbah parno dikatakan mandi di sendang jimbung adalah suatu keharusan “kedahe siram rumiyin teng sendang niki trus mangkih sajenipun pun tilar ing ngandap wit gede niki” (red-harus mandi dulu di sendang ini lalu sesajinya ditinggal dibawah pohon besar ini) jelasnya sembari menunjuk kolam dan pohon. Ini memakan waktu satu hari satu malam dan orang yang sedang “nglakoni“ tidak boleh meninggalkan sendang jimbung sebelum waktu yang ditentukan berakhir.

Menurut penuturan Thembrong seorang juru parkir Plasa Matahari Klaten orang yang melakukan lelaku itu jika sudah nyawiji dengan ki polengmaka tubuhnya perlahan akan mulai menjadi putih semakin banyak tanda putih ditubuhnya maka kekayaa yang didapatpun akan bertambah banyak. dimulai dari tangannya kemudian sekujur badannya akan berubah menjadi putih dan jika sudah begitu maka ia akan mati.

Bagi yang dapat melalui ritual ini dan diterima oleh ki poleng maka kekayaan akan segera bisa dirasakan dalam beberapa hari atau berselang beberapa minggu setelah ritual dilakukan. Tapi tentu saja ini hanyalh janji palsu yang dibisikkan oleh syaithon untuk menjerat manusia agar berpaling dari Alloh.

Sungguh benar-benar telah disesatkan oleh Alloh orang-orang yang demikian ini. Tak mau berupaya untuk mendapatkan rizki yang barokah malah menempuh cara yang salah.

“Barang siapa yang Alloh sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Alloh membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.”(QS. 007:186)

Sangat disayangkan jika masih banyak orang yang mempercayai mitos–mitos macam begini. Semoga kita selalu diberikan ketakwaan oleh Alloh SWT. Padahal jelas sudah barang siapa mengikuti bujukan syetan atau jin maka ia telah jatuh kelubang kesyirikan. 


 

SEO Stats powered by MyPagerank.Net

 Subscribe in a reader

Add to Google Reader or Homepage

Powered by FeedBurner

Waris Djati

↑ Grab this Headline Animator

My Ping in TotalPing.com Protected by Copyscape Online Copyright Protection Software DMCA.com Literature Blogs
Literature blog Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free! free web site traffic and promotion Submitdomainname.com Sonic Run: Internet Search Engine
eXTReMe Tracker
free search engine website submission top optimization